Jumat, 29 Januari 2010

BOCAH AJAIB

Okezone.com, 29 Januari 2010 (Foto: Ilustrasi)

Ketika itu, umurnya baru 5 tahun.


Ia dan keluarganya berlibur ke Cornwall, Inggris. Melihat pemandangan dermaga, buru-buru ia minta buku sketsa ke orang tuanya. Sejak saat itu, ia seperti tersihir dengan dunia lukis. Tapi, jangan salah. Ia hanya mau melukis saat dia sedang ingin melukis. Kedua orang tuanya pun tidak bisa memaksa.

Ajaibnya, pembeli dari seluruh dunia rela antri untuk membeli lukisannya.

November 2009 lalu, 16 lukisan karya bocah berusia tujuh tahun itu –yang dianggap sebagai jenius baru seni lukis- berhasil terjual senilai 18 ribu poundsterling atau sekitar Rp 273 juta dalam waktu 14 menit.



Oleh banyak orang, bocah yang bernama Kieron Williamson dan tinggal di Holt, selatan wilayah Inggris itu, disamakan dengan Pablo Picasso, pelukis ternama dunia.

Kamis, 28 Januari 2010

ENTAH MENGAPA


Tempo Interaktif, 23 Januari 2010 (Foto: Ilustrasi)

Entah apa yang ada di benaknya.

Setelah membunuh 51 ekor sapi perah miliknya sendiri, Dean Pearson kemudian mengakhiri hidupnya dengan senapan.


Kejadian itu diketahui setelah mayatnya ditemukan selewat tengah hari minggu lalu di Copake, dekat New York, AS.

Istrinya sendiri pun, Gwynneth, bingung alasan apa yang melatarbelakangi Pearson bunuh diri. Yang jelas, masih ada sapi-sapi milik mereka yang dibiarkan hidup. Kurang lebih 50 sapi yang semuanya adalah sapi muda dan pejantan.


Oleh tetangganya, Pearson dikenal sebagai pria pendiam dan jarang bergaul. Namun, ia adalah seorang pekerja yang sangat rajin. Biasanya, ia datang ke peternakannya pada saat fajar dan selesai memerah susu sapi setelah lewat malam. Hebatnya lagi, ia bekerja sendirian.

Masih kata istrinya, Pearson tidak meninggalkan sesuatu.

PENUMPANG SETIA


Tempo Interaktif, 19 Januari 2010 (Foto: Ilustrasi)


Setiap hari, ia selalu naik bis dari halte di depan rumahnya. Ikut antri dan kemudian turun di terminal terakhir. Dari terminal, ia kemudian naik bus lagi dan sampai di halte depan rumahnya satu jam kemudian di Plymouth, Inggris.


Aktifitas itu dilakukannya secara rutin selama 4 tahun. Dan, bis yang dia pilih adalah bis First rute 3. Sedangkan, jarak perjalanan yang ditempuh kurang lebih 11 km.



Selama naik bis selama 4 tahun itu, tidak sekali pun ia membeli tiket. Justru perusahaan bis First senang dengan kehadirannya. Sampai-sampai di pool bis, ada pengumuman kepada semua sopir agar memperhatikan jika Casper naik bus.

Bahkan, sempat ada rencana perusahaan bis itu ingin memasang fotonya di dinding bis First. Malah, produser acara anak-anak sudah bersiap membuat film dokumenter perjalanan Casper setiap harinya dengan bus First.



Sayang, rencana itu tidak akan pernah terwujud.
Medio Januari 2010, Casper menjadi korban tabrak lari. Alhasil, jadwal Casper tampil di acara televisi anak-anak pada tahun ini pun, gagal total.

Casper, yang biasanya tidur melingkar di bagian belakang dan kadang tidur di sela-sela kaki orang, adalah seekor kucing.

Senin, 25 Januari 2010

DEMI SUMBANGAN

Kompas.com, 23 Januari 2010 (Foto: Ilustrasi)


Enam tahun lamanya, anaknya duduk di kursi roda, memakai selang oksigen dan mengonsumsi obat-obatan.


Selama enam tahun pula, anaknya diperiksa sebanyak 325 kali, termasuk pemasukan selang ke lambung sang anak di bawah pengaruh obat bius.

Singkat cerita, si anak disebut menderita diabetes, alergi makanan, gangguan otak, cystic fibrosis dan rentan terhadap sinar matahari.

Alhasil, anak yang sakit parah itu mendapat sumbangan sosial dan simpati dari kalangan selebriti. Gara-gara penyakit itu pula, ibu dan anak yang tinggal di Inggris itu, sempat bertemu keluarga kerajaan Inggris dan Tony Blair, mantan Perdana Menteri Inggris.



Mereka juga bertemu dengan aktris Juen Whitfield, Simon Cowell, Duchess Cornwall dan sejumlah pemain acara Casualty dan EastEnders.

Ibu dan anak itu juga mendapat sumbangan tunai, tiket gratis menonton acara X Factor, liburan gratis di kapal mewah, dan juga memenangkan penghargaan keberanian "Anak Pemberani" pada tahun 2005.



Total sumbangan yang diterima diperkirakan sebesar 130.000 poundsterling atau Rp 1,9 miliar.

Tapi, apa yang terjadi?



Sang ibu, bernama Lisa Hayden-Johnson, ternyata bersandiwara. Ia bohong dengan penyakit anaknya. Justru dirinyalah yang membuat penyakit tersebut, sampai-sampai putranya yang masih kecil itu, berusia sekitar 8 tahun, mengira dirinya sakit parah.



Sang anak kini diasuh ayahnya. Sedangkan Lisa Hayden-Johnson dikenakan hukuman.

Jumat, 22 Januari 2010

ANAK BANDEL

Kompas, 23 Desember 2009 (Foto: Ilustrasi)


Ibu yang satu ini akhirnya menyerah juga.



Ia sudah tidak sanggup lagi meminta anaknya yang berusia 14 tahun untuk berhenti bermain video game. Alhasil, pada jam 02.30 waktu Boston, Amerika Serikat, si ibu pun menelpon bantuan darurat 911.



Dua orang polisi segera sampai ke rumahnya. Keduanya kemudian membujuk anak itu mengikuti perkataan ibunya.

Sayang, tidak dijelaskan, apakah anak itu mau mengikuti permintaan ibunya.

ORANG TUA TEGA

Kompas, 3 Desember 2009 (Foto: Ilustrasi)


Suami istri berusia 35 dan 31 tahun ini tega luar biasa.



Agar tidak diganggu selama berbelanja di supermarket, keduanya meninggalkan dua anaknya di troli belanjaan di Commerce, Georgia, Amerika Serikat.

Kedua anaknya itu masing-masing berumur 9 tahun dan 9 bulan.


Untunglah, seorang polisi melihat kedua anak itu. Ia pun sibuk mencari orang tua kedua anak tersebut di dalam supermarket.


Begitu ketemu, polisi lalu menuduh keduanya telah membahayakan jiwa anak-anaknya. Sayang, tidak diketahui secara jelas, apakah kedua orang tua tersebut sempat dipenjara atau dikenakan sanksi yang lain.

KELAKUAN EDWIN

Kompas, 4 Desember 2009 (Foto: Ilustrasi)


Sial benar nasib Edwin Ortiz.


Pria berusia 27 tahun ini dipukuli dan diteriaki ibu, bibi dan saudara perempuan mantan kekasihnya ketika Edwin sedang bersiap-siap menjadi pengantin baru di perkawinan massal yang berlangsung di Miraflores, Peru.


Bahkan, Edwin bersama ibunya diseret ke tempat parkir. Mantan kekasihnya juga ikut bergabung dalam aksi itu.

Ketika mendaftar dalam perkawinan massal itu, Edwin mengaku sebagai bujang tanpa anak. Tapi, menurut ibu, bibi dan saudara perempuan mantan kekasihnya, Edwin sudah menikah.


Atas perlakuan mereka terhadap Edwin, mantan kekasihnya, ibu, bibi dan saudara perempuannya diseret ke penjara.

Kamis, 21 Januari 2010

GARA - GARA KALKUN


Seputar Indonesia, 20 Januari 2010 (Foto: Ilustrasi)


Sungguh malang nasib Kay Ure.



Perempuan usia 54 tahun yang tinggal di sebuah pedalaman di Scottish Highlands, Inggris itu telantar hampir sebulan karena cuaca buruk.


Menjelang malam Natal 2009 lalu, Kay Ure pergi ke Durness, Sutherland, Inggris untuk berbelanja ayam kalkun. Tapi, gara-gara cuaca buruk, ia tidak bisa pulang. Memang, saat itu, cuaca sangat buruk, di luar perkiraan banyak orang. Salju menutupi jalanan. Transportasi pun lumpuh.




Barulah setelah cuaca membaik, suaminya, John Ure (57) bisa menjemputnya. Dan, akhirnya setelah hampir sebulan, mereka pun merayakan Natal yang terlambat.




NENEK "GILA"

Kompas, 1 Desember 2009 (Foto: Ilustrasi)


Maria D. Krull namanya. Nenek berusia 46 tahun ini punya “prestasi” rada unik.

Tiga bulan yang lalu, ia ditangkap polisi dalam status belum boleh mengemudi karena SIM-nya ditahan. Tak lama berselang, ia kembali ditahan.


Pokok masalah adalah nenek yang tinggal di Cincinnati, AS, itu kedapatan sedang mengemudi dalam kondisi mabuk. Parahnya lagi, ia mengemudi sambil membawa cucunya yang berumur 5 tahun,


Maria D. Krull akhirnya dikenakan tuduhan mengemudi dalam keadaan mabuk serta membahayakan jiwa seorang anak lantaran mengemudi dalam kondisi kadar alkohol yang tinggi dalam darahnya.